.... hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah ... (Q.S. Anissa’ 9)

Kamis, 29 September 2011

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup

"Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh" (John Gray)
Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih, hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.
Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.
Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada saat kesulitan terjadi.
Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.
Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.
Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.
Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.
Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi. Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.
Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya.
Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance-nya bagus sekali.
Bangun network
Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.
Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.
Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.
Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda. Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini. Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?
==========================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 3. Hal. 578-581. ISBN 978-6028-686-402.

Energi pelukan

ENERGI PELUKAN

Suatu hari di gua Hira, Muhammad SAW tengah
ber’uzlah, beribadah kepada Rabbnya. Telah sekian
hari ia lalui dalam rintihan, dalam doa, dalam puja dan
harap pada Dia Yang Menciptanya. Tiba-tiba muncullah sesosok
makhluk dalam ujud sesosok laki-laki. “Iqra!” katanya.
Muhammad SAW menjawab, “Aku tidak dapat membaca!” Lakilaki
itu merengkuh Muhammad ke dalam pelukannya, kemudian
mengulang kembali perintah “Iqra!” Muhammad memberikan
jawaban yang sama dan peristiwa serupa pun terulang hingga
tiga kali. Setelah itu, Muhammad dapat membaca kata-kata yang
diajarkan lelaki itu. Di kemudian hari, kata-kata itu menjadi
wahyu pertama yang yang diturunkan Allah kepada Muhammad
melalui Jibril, sang makhluk bersosok laki-laki yang menemui
Muhammad di gua Hira.
Sepulang dari gua Hira, Muhammad mencari Khadijah isterinya
dan berkata, “Selimuti aku, selimuti aku!”. Ia gemetar ketakutan,
dan saat itu, yang paling diinginkannya hanya satu, kehangatan,
ketenangan dan kepercayaan dari orang yang dicintainya.
Belahan jiwanya. Isterinya. Maka Khadijah pun menyelimutinya,
memeluknya dan mendengarkan curahan hatinya. Kemudian
ia menenangkannya dan meyakinkannya bahwa apa yang
dialami Muhammad bukanlah sesuatu yang menakutkan,
namun amanah yang akan sanggup ia jalankan.

Dalam sebuah pelatihan manajemen kepribadian. Para
instruktur yang juga para psikolog tengah mengajarkan
berbagai terapi penyembuhan permasalahan kejiwaan. Dari
semua terapi yang diberikan, selalu diakhiri dengan pelukan,
baik antar sesama peserta maupun oleh instrukturnya. Namun
demikian, mereka mempersilakan peserta yang tidak bersedia
melakukan pelukan dengan lawan jenis untuk memilih partner
pelukannya dengan yang sejenis. Yang penting tetap berupa
terapi pelukan. Menurut mereka, pelukan adalah sebuah terapi
paling mujarab hampir dari semua penyakit kejiwaan dan emosi.
Pelukan akan memberikan perasaan nyaman dan aman bagi
pelakunya.
Pelukan akan menyalurkan energi ketenangan dan kedamaian
dari yang memeluk kepada yang dipeluk. Pelukan akan
mengendorkan urat syaraf yang tegang. Hal ini juga dibenarkan
dari hasil penelitian bahwa, kita butuh empat kali pelukan per
hari untuk bertahan hidup, delapan supaya tetap sehat, dan dua
belas kali untuk pertumbuhan. Jika ingin terus tumbuh, kita
butuh dua belas pelukan per hari. Pelukan berkhasiat
menyehatkan tubuh. Pelukan merangsang kekebalan tubuh kita.
Pelukan membuat kita merasa istimewa. Pelukan memanjakan
sifat kekanak-kanakan yang ada dalam diri kita. Pelukan
membuat kita lebih merasa akrab dengan keluarga dan teman-teman.
Riset membuktikan bahwa pelukan dapat menyembuhkan
masalah fisik dan emosional yang dihadapi manusia di zaman
serba stainless steel dan wireless ini. Bukan hanya itu saja, para
ahli mengemukakan bahwa pelukan bisa membuat kita panjang
umur, melindungi dari penyakit, mengatasi stress dan depresi,
mempererat hubungan keluarga dan membantu tidur nyenyak.
(The Aladdin Factor, Jack Canfield & Mark Victor Hansen.”)
Helen Colton, penulis buku The Joy of Touching juga
menemukan bahwa ketika seseorang disentuh, hemoglobin
dalam darah meningkat hingga suplai oksigen ke jantung dan
otak lebih lancar, badan menjadi lebih sehat dan mempercepat
proses penyembuhan. Maka bisa dikatakan bahwa pelukan bisa
menyembuhkan penyakit “hati” dan merangsang hasrat hidup
seseorang. Berdasarkan hasil penelitian yang dikeluarkan oleh
jurnal Psychosomatic Medicine, pelukan hangat dapat
melepaskan oxytocin, hormon yang berhubungan dengan
perasaan cinta dan kedamaian. Hormon tersebut akan menekan
hormon penyebab stres yang awalnya mendekam di tubuh.
Hasil hasil penelitian tersebut, memberikan keterangan ilmiah
atas kecenderungan dalam diri setiap manusia untuk
mendapatkan ketenangan dan kehangatan melalui pelukan.
Penelitan tersebut memberikan fakta ilmiah atas besarnya
energi yang dapat disalurkan melalui pelukan.
***
Sayangnya, banyak dari kita dibesarkan dalam rumah yang di
dalamnya pelukan adalah sesuatu yang tidak lazim, dan kita
mungkin merasa tidak nyaman minta dipeluk dan memeluk.
Kita mungkin pernah digoda sebagai “si anak manja” jika sering
memeluk atau dipeluk Ayah, Ibu atau saudara kandung kita. Dan
jadilah kita atau remaja-remaja kita saat ini, tumbuh dengan
kekurangan energi pelukan.
Bisa jadi, kekurangan energi pelukan ini adalah termasuk salah
satu faktor yang menyebabkan maraknya kasus ketidakstabilan
emosi manusia seperti yang terjadi belakangan ini: tingginya
angka kriminalitas dan narkoba pada golongan anak dan remaja,
kesurupan di berbagai sekolah dan sebagainya.
Dan bisa jadi, sesungguhnya solusi untuk mengurangi berbagai
permasalahan itu sebenarnya sederhana saja: Pemberian
pelukan kasih sayang yang banyak kepada anak-anak dari orang
tuanya. Bukankah Rasulullah sangat gemar memeluk isteri, anak,
cucu, dan bahkan anak-anak kecil di lingkungannya dengan
pelukan kasih sayang? Bahkan pernah ada satu kisah ketika
Rasulullah mencium dan memeluk cucunya, seorang sahabat
menyatakan bahwa hingga ia punya 10 orang anak, tak satu pun
yang pernah ia curahi dengan peluk cium.
Rasulullah saat itu berkomentar, “Sungguh orang yang tidak mau
menyayang (sesamanya), maka dia tidak akan disayang.” (riwayat
Al-Bukhari)
***
So mulai sekarang, jangan ragu untuk memeluk ataupun minta
dipeluk. Apa yang kita perlukan saat kita marah, sedih ataupun
kecewa adalah sebuah pelukan, pelukan sayang dari suami,
orang tua atau orang yang kita kasihi.Pelukan itu dapat
menenangkan, membuat kita merasa nyaman dan disayang.
Begitu juga setelah adanya perang mulut atau berantem antara
suami istri? Saling memeluklah. Karenan pelukan itu akan
menurunkan emosi dan menenangkan hati. Pelukan itu akan
merekatkan kembali ikatan cinta antara suami istri setelah luka
dan kecewa yang sempat tertoreh. Pelukan itu, akan membuat
kehidupan rumah tangga menjadi makin mesra.
Segala sedih, segala marah, segala kecewa, dan segala beban
hilang oleh kehangatan pelukan. Selanjutnya jadikanlah pelukan
sebagai suatu kebiasaan dalam menjalani hari-hari. Hal pertama
yang saya inginkan ketika tiba di rumah sepulang dari kantor
atau dari bepergian adalah memeluk istri. Memeluknya erat-erat.
Itu saja. Tak Lebih. Hal pertama yang saya inginkan ketika
saya bangun dari tidur adalah memeluk dan dipeluk istri saya.
Memeluknya kuat-kuat. Itu saja. Bukan yang lainnya.
Jika kami bangun pada jeda waktu yang tak sama, maka ‘utang’
kebiasaan itu dilakukan setelah shalat lail atau shalat subuh. Jika
kami tidur di kamar yang berbeda, biasanya jelang subuh atau
habis shubuh, salah satu dari kami akan menyusul yang lainnya.
Hanya untuk satu hal saja: memeluk dan dipeluk.
Saat malam menjelang tidur, kami terbiasa tiduran dan saling
memeluk, berlama-lama sambil berbincang tentang aktifitas
kami seharian. Ada kata-kata yang minimal tiga kali sehari saya
ucapkan kepada istri saya, “I Love U” dan “Minta peluk!”
Rasanya ada yang kurang jika kekurangan pelukan dalam sehari.
Pelukan memberiku rasa aman dan nyaman. Pelukan, saya
rasakan memberikan kehangatan yang tak tergantikan oleh
apapun. Berani mencoba?

============================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 2. Hal. 440-444. ISBN 978-6028-686-938.

Ayam dan bebek

AYAM DAN BEBEK

Sepasang pengantin baru tengah berjalan
bergandengan tangan di sebuah Taman pada suatu
malam musim panas yang indah, seusai makan malam.
Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan
tatkala mereka Mendengar suara di kejauhan: “Kuek! Kuek!”
“Dengar,” kata si istri, “Itu pasti suara ayam.”
“Bukan, bukan. Itu suara bebek,” kata si suami.
“Nggak, aku yakin itu ayam,” si istri bersikeras.
“Mustahil. Suara ayam itu ‘kukuruyuuuk!’, bebek itu ‘kuek! Kuek!’
Itu bebek, Sayang,” kata si suami dengan disertai gejala-gejala
awal Kejengkelan.
“Kuek! Kuek!” terdengar lagi.
“Nah, tuh! Itu suara bebek,” kata si suami.
“Bukan, Sayang. Itu ayam. Aku yakin betul,” tandas si istri, sembari
Menghentakkan kaki.
“Dengar ya! Itu a... DA... Lah... Be... Bek, B-E-B-E-K. Bebek!
Mengerti?” si suami berkata dengan gusar. “Tapi itu ayam,” masih
saja si istri bersikeras.
“Itu jelas-jelas bue... Bek, kamu... Kamu....”
Terdengar lagi suara, “Kuek! Kuek!” sebelum si suami
mengatakan sesuatu Yang sebaiknya tak dikatakannya. Si istri
sudah hampir menangis, “Tapi itu ayam....”
Si suami melihat air Mata yang mengambang di pelupuk Mata
istrinya, Dan Akhirnya.... Wajahnya melembut Dan katanya
dengan mesra, “Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar. Itu
memang suara ayam kok.”
“Terima kasih, Sayang,” kata si istri sambil menggenggam
tangan Suaminya.
“Kuek! Kuek!” terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka
berjalan Bersama dalam cinta.
…………..
Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar adalah: siapa
sih yang Peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah
keharmonisan Mereka, yang membuat mereka dapat
menikmati kebersamaan pada malam yang Indah itu.
Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara
persoalan sepele?
Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal “ayam atau
bebek”?
Ketika Kita memahami cerita tersebut, Kita akan ingat apa yang
menjadi Prioritas Kita. Pernikahan jauh lebih penting ketimbang
mencari siapa yang benar tentang apakah itu ayam atau bebek.
Lagi pula, betapa sering Kita merasa yakin, amat sangat mantap,
mutlak bahwa Kita benar, namun belakangan ternyata Kita salah?
Lho, siapa tahu? Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa
genetik sehingga bersuara seperti bebek!
..............
============================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 2. Hal. 387-388. ISBN 978-6028-686-938.

Yen tekun mesti tekan

MAN JADDA WAJADA (YEN TEKUN MESTI TEKAN)

Sahabat Rumah Yatim Indonesia yang disayang Allah SWT, Alhamdulillah saat ini kita semakin sering mendengar banyak pengusaha-pengusaha muda indonesia yang sukses dan namanya meroket karena usianya yang relative muda dengan segudang prestasi yang luar biasa dan alhamdulillah kebanyakan mereka adalah muslim,

Salah satu factor sukses mereka adalah menimba ilmu dan meneladani para orang-orang sukses baik dari dalam maupun luar negeri, untuk itu tidak ada salahnya kita sesering mungkin baca buku kisah-kisah sukses mereka untuk kita ambil pelajaran dan hikmahnya serta kita terapkan dalam dunia usaha kita.

Masih bicara tentang kekayaan, mengapa kita harus kaya, apa enaknya dan apa bedanya dengan orang miskin ? bukan bermaksud mengecilkan orang miskin, tapi sekedar untuk memotivasi agar kita segera bangkit dari keterpurukan :
1. Orang kaya itu lebih percaya diri dari pada orang miskin
2. Orang kaya itu lebih dihargai orang dari pada orang miskin
3. Orang kaya itu gak mudah emosi, orang miskin lebih banyak emosinya
4. Orang kaya itu banyak yang ngaku saudara, orang miskin sering dijauhi
5. Orang kaya itu bisa makan enak dimana saja dan kapan saja, orang miskin masih mikir hari ini makan apa
6. Orang kaya itu bisa haji atau umroh kapan saja, orang miskin nunggu dihajikan atau diumrohkan orang lain
7. Orang kaya itu gak perlu lama beli sesuatu, orang miskin mikir 1000x dulu
8. Orang kaya itu terlihat lebih sehat dan bugar mudah mengakses pendidikan yang berkualitas, orang miskin ngantri Jamkesmas dan Beasiswa
9. Orang kaya itu jarang yang mengutuk Tuhan tidak adil, orang miskin sering mempertanyakan keadilan Tuhan
10. Orang kaya itu rumahnya lapang dan kendaraannya nyaman, orang miskin sering pindah kontrakan dan berdesakan di kereta ekonomi
11. Orang kaya itu rumah tangganya lebih indah dan kokoh, orang miskin banyak yang antri di KUA ngurus perceraian.
12. Orang kaya itu sibuk membagi kekayaan bersahabat dengan lingkungan, orang miskin masih mencari dan mengejar kekayaan dan menyalahkan keadaan

Sahabat, Kekayaan adalah karunia dari Allah Sang Maha Kaya Pencipta Alam Semesta dengan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya, kekayaan akan diberikan kepada setiap Makhluk CiptaanNya yang mencarinya dengan kesungguhan, kekayaan tidak dapat begitu saja datang tanpa ada upaya untuk mendatangkannya. Kekayaan adalah alat sebagaiman pisau, bisa untuk membunuh bisa juga untuk memasak dan membuat banyak orang bahagia dan sejahtera. Kekayaan tidak sama dengan Rizki, karena Rizki adalah Given, pemberian yang telah ditakar ukuran dan waktunya dari Allah sang Maha Pemberi kepada setiap Makhluk CiptaanNya

contoh seseorang hari ini mendapatkan kekayaan sebesar 5 juta rupiah dari hasil kerja keras dan kerja cerdasnya tapi rizkinya hanya ditentukan dariNya hanya sepiring makanan dan segelas minuman, karena saking semangatnya orang ini, dia berangkat pagi-pagi lupa sarapan, sampai di Kantor telepon sana telepon sini sampai siang lupa makan siang karena harus janjian sama kliennya tepat waktu di sebuah tempat yang ditentukan, ketemu kliennya langsung presentasi yang cukup panjang sehingga terjadilah transaksi yang menghasilkan keuntungan sebesar 5 juta rupiah buat dirinya, usai transaksi klien yang satu lagi minta ketemuan ditempat yang terpisah, waktu udah sore jalanan macet tiba ditempat yang dijanjikan ternyata klien yang ditunggu kecelakaan, akhirnya ambil keputusan pulang ke rumah, sampai di rumah baru bisa menyantap sepiring makanan dan minum segelas air, karena capai langsung beranjak ke kamar tidur dan pulaslah ia.
Maka yang disebut Rizki adalah Sepiring makanan dan segelas air serta nafas yang mengalir seiring aktifitasnya sedangkan karunia kekayaannya adalah keuntungan sebesar 5 juta rupiah.

Kekayaan wajib dicari dan diupayakan oleh kita yang mempunyai cita-cita besar ingin membahagiakan dan mensejahterakan banyak orang, Rasulullah dan para Sahabatnya berjuang menegakkan aturan Allah didukung oleh kekayaan yang memadahi, Muhammad Rosulullah adalah Pedagang dan Pengusaha sejati diusia mudanya sehingga mampu memberikan mahar senilai kurang lebih Rp.600 Juta, Istri Rosulullah sendiri Khadijah adalah seorang Milyader, Sahabat Umar bin Khothob adalah Khalifah yang penghasilannya 7 Milyar per bulan dari hasil usahanya, Abu Bakar dan Utsman juga Konglomerat sekaligus Pemimpin yang menghabiskan seluruh kekeyaannya untuk kejayaan Bangsa dan Negaranya diatas aturan Allah.

Jadi tidaklah hina kita mencari kekayaan sebanyak-banyaknya asal digunakan sebagaimana maunya Sang Pemberi Kekayaan itu. dan ternyata mencari kekayaan itu ada Ilmunya, Tung Desem Waringin menemukan 24 Ilmu Menjadi MILYARDER, mari kita simak dan praktekkan, hasilnya benar-benar dahsyat, silahkan selengkapnya bisa di download disini :
http://www.ziddu.com/download/15311565/MenjadiMilyaderalaTungDesemWaringin.doc.html
Istana Sorgaku-24
16 Juni
Istana Sorgaku-24
ADA UDANG DIBALIK SEDEKAH ITU WAJIB
ADA UDANG DIBALIK SEDEKAH ITU WAJIB

Dikisahkan Zaman Dahulu, Ada tiga orang pemuda yang sedang mengadakan perjalanan. Tiba-tiba mereka ditimpa oleh hujan, maka mereka berteduh di dalam sebuah gua. Celakanya tiba-tiba ada batu besar yang menggelinding menutupi gua tersebut, Maka salah satu mereka berkata kepada yang lain: "Demi Allah, tidak akan ada yang dapat menyelamatkan kita kecuali sifat IKHLAS kita, oleh karenanya, saya harap agar masing-masing kita berdoa kepada Allah dengan perantara amal sholeh yang kita kerjakan dengan penuh keikhlasan “.

Seorang dari mereka berdo'a: "Ya Allah, Engkau tahu bahwa dulu aku punya seorang pekerja yang bekerja padaku dengan imbalan 3 gantang padi. Tapi, tiba-tiba dia pergi dan tidak mengambil upahnya. Kemudian aku ambil padi tersebut lalu aku tanam dan dari hasilnya aku belikan seekor sapi. Suatu saat, dia datang kepadaku untuk menagih upahnya. Aku katakan padanya, 'Pergilah ke sapi-sapi itu dan bawalah dia'. Dia balik berkata, 'Upahku yang ada padamu hanyalah 3 gantang padi'. Maka aku jawab, 'Ambillah sapi-sapi itu, sebab sapi-sapi itu hasil dari padi yang tiga gantang dulu'. Akhirnya dia ambil juga. Ya Allah, bila Engkau tahu bahwa apa yang aku perbuat itu hanya karena mengharap ridhaMu, maka keluarkanlah kami (dari gua ini)." Tiba-tiba batu besar (yang menutupi gua itu) bergeser.

Seorang lagi berdo'a: "Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku mempunyai bapak-ibu yang sudah renta. Setiap malam aku membawakan untuk keduanya susu dari kambingku. Suatu malam aku datang terlambat pada mereka. Aku datang kala mereka sudah tidur lelap. Saat itu, isteri dan anak-anakku berteriak kelaparan. Biasanya aku tidak memberi minum buat mereka sehingga kedua orang tuaku terlebih dahulu minum. Aku enggan membangunkan mereka, aku juga enggan meninggalkan mereka sementara mereka butuh minum susu tersebut. Maka, aku tunggu mereka (bangun) sampai fajar menyingsing. Ya Allah, bila Engkau tahu bahwa hal tersebut aku kerjakan hanya karena takut padaMu, maka keluarkanlah kami (dari gua ini). Tiba-tiba batu besar itu bergeser lagi.

Yang lain lagi juga berdo'a: "Ya Allah, Engkau tahu aku mempunyai saudari sepupu (puteri paman), dia adalah wanita yang paling aku cintai. Aku selalu menggoda dan membujuknya (berbuat zina) tapi dia menolak. Hingga akhirnya aku memberinya (pinjaman) 100 dinar. (Jelasnya), dia memohon uang pinjaman dariku (karena dia sangat membutuhkan dan terpaksa), maka (aku jadikan hal itu sebagai jalan untuk mendapatkan kehormatannya). Maka aku datang kepadanya membawa uang tersebut lalu aku berikan kepadanya, akhirnya dia pun memberiku kesempatan untuk menjamah dirinya. Ketika aku duduk di antara kedua kakinya, dia berkata, 'Bertakwalah engkau kepada Allah, janganlah engkau merusak cincin kecuali dengan haknya'. Maka dengan segera aku berdiri dan keluar meninggalkan uang 100 dinar itu (untuknya). Ya Allah, bila Engkau tahu bahwa apa yang aku kerjakan itu hanya karena aku takut kepadaMu, maka keluarkanlah kami (dari gua ini)". Tiba-tiba bergeserlah batu itu sekali lagi, dan Allah pun mengeluarkan mereka . (HR. Al-Bukhari dan Muslim )
Sedekah memang harus ikhlash, tapi sebenarnya untuk ikhlash itu tidak rumit, gimana sih ikhlas dalam sedekah itu ? selama kita mengharap imbalan atau balasan hanya dari Allah SWT saja, ya itulah ikhlas. Tidak mengharap imbalan dalam bentuk apapun dari orang atau lembaga yang kita sedekahin, kalo minta didoakan ? ya boleh-boleh saja, kan berdoanya juga kepada Allah, yang membalas juga Allah.

Jadi kalo sedekah lalu kita minta macem-macem sama Allah itu boleh bahkan wajib, lho kok wajib ? lha iya, kalo gak minta sama Allah lalu minta sama siapa ? lho sedekah kok minta balasan ? orang gak sedekah saja boleh meminta apalagi sudah sering sedekah ya sangat-sangat boleh meminta.

Meminta dan berharap kepada Allah itu kata lainnya adalah berdo’a, masa berdo’a dilarang ? berdo’a itu wajib, lho kok wajib ! ya kalo orang gak pernah berdo’a,gak pernah meminta dan gak pernah berharap sama Allah SWT, berarti dia gak butuh dong sama Allah, Nabi dan Rosul saja berdo’a dan meminta sama Allah, masa kita ‘gak ?

Cuma seringkali orang berdebat soal ikhlas tidak ikhlas, sampai-sampai gak jadi ibadah gak jadi sedekah, dalihnya “ daripada tidak ikhlas, kan sia-sia nanti “. Padahal sebenarnya selama masih ada iman di dada kita, amal apapun yang kita perbuat pasti unsur ikhlas itu otomatis menyertainya. Apa sih yang diharapkan dari orang beriman ketika beramal ? kan Cuma balasan dari Allah saja tho ? nah semudah itulah ikhlash.

Dalam hal sedekah, sebenarnya perdebatan soal ikhlas itu hanya berlaku bagi para pemula saja, bagi para ahli sedekah ikhlas itu sudah otomatis, para ahli sedekah sudah berusaha naik ke tingkatan berikutnya : seberapa sering dan seberapa banyak karena mereka sudah menikmati dahsyatnya sedekah.
Suatu hari ada seorang peminta-minta datang kepada orang yang suka berdebat tentang ikhlas…….
“ pak, tolong mohon sedekahnya, saya kelaparan “
“ ntar deh, sekarang hati saya belum ikhlas “
“ Waduh, tolonglah pak, saya sudah hampir sekarat nih !”
“ yah, gimana lagi, hati saya belum ikhlas, ntar sedekah saya jadi sia-sia dong ! “
Beginilah orang yang suka debat dalil soal ikhlas, nunggu lebaran monyet dulu gak action-action. Celakanya kalo si pengemis keburu mati lalu orang tadi juga mendadak mati sebelum sempat ibadah, belum sempat sedekah, nah lho gimana tuh.

Sahabat, Seperti Kisah dalam hadits diatas, betapa sedekah itu memiliki kekuatan yang sangat dahsyat untuk menggerakkan Tangan Allah membantu kita yang sedang terbelenggu dalam masalah yang sangat berat yang tidak mampu kita selesaikan dengan tenaga dan fikiran kita. So…. Tetaplah selalu bersedekah

Orang Islam wajib kaya

ORANG ISLAM WAJIB KAYA, HARAM MISKIN PAPA

Wah, ngeledek nih judulnya, berarti orang miskin itu bukan Islam dong ?, lho iya, bisa jadi orang itu gak ngerti Islam dan gak meneladani tokoh-tokoh Islam termasuk Nabi SAW dan para Sahabatnya. Bukannya Nabi SAW dan para Sahabatnya itu miskin buktinya pernah kelaparan ?! siapa bilang ? pernah sih miskin, tapi Cuma sebentar yaitu ketika masa diembargo/diboikot oleh Kaum Kafir di Makkah. Tapi coba kita lihat fakta sejarah :

- Nabi menjadi Pedagang sejak usia 12 tahun dan menjadi Pengusaha selama 25 tahun.
- Beliau berdagang ke Luar Negeri setidaknya 18 kali, menjangkau Syiria, Yaman, Bashra, Iraq, Yordania dan Bahrain
- Nabi Menyerahkan puluhan Unta muda untuk Mas Kawin Beliau
- Beliau juga Memiliki banyak unta perah dan 20 untanya pernah dirampas oleh Uyainah bin Hishn
- Beliau memilii unta pilihan (Al-Qoshwa) dan Keledai pilihan untuk memudahkan perjalanan dan perjuangan
- Hanya saja gaya hidup Beliau sangat-sangat sederhanan, makanya beliau hanya memakai pakaian, alas tidur dan makanan ala kadarnya.

Adakah para Sahabat Nabi yang tidak kaya ? diantara empat Sahabat Nabi yang tidak kaya hanyalah Ali bin Abi Thalib yang tidak kaya, tapi beliau sangat-sangat kaya Ilmu.
- Umar bin Khattab mewariskan 70.000 properti senilai Triliunan rupiah.
- Ustman bin Affan mewariskan property sepanjang Aris dan Khaibar senilai triliunan rupiah
- Abu Bakar mensedekahkan seluruh harta kekayaannya juga bernilai triliunan rupiah.

Bagaimana dengan Sahabat yang lain ? diantara 10 Sahabat Nabi SAW yang dijamin masuk Sorga ternyata hamper semuanya orang kaya salah satunya adalah Abdurrahman bin Auf, meski beliau sering sedekah besar-besaran namun Beliau masih mewariskan harta senilai triliunan rupiah.

Istri Kesayangan Nabi SAW Khadijah ternyata jauh lebih kaya daripada Nabi SAW
Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para Pedagang, mereka adalah orang-orang kaya. Pendiri NU Hasyim Asy'ari dan Muhammadiyah KH.Ahmad Dahlan adalah Saudagar yang kaya raya. Serikat Dagang Islam yang turut memperjuangkan kemerdekaan Negeri ini adalah sekumpulan orang-orang kaya.

Jadi kalau ada seorang Muslim yang membiarkan dirinya terus-terusan miskin berarti dia telah mengkhianati para teladannya termasuk mengkhianati Rosulullah SAW. Lho kok gitu ? lha iyalah, coba kita lihat lagi pesan Nabi SAW dan Umar bin Khatthab berikut ini :

Suatu waktu Umar bertanya kepada seseorang yang sudah lanjut usia " apa menghalangimu mengelola dan menanami tanah pekaranganmu ini ? ", maka dijawablah " aku ini sudah tua renta, mungkin besok aku sudah wafat ", lantas Umar menanggapinya agar orang tua itu segera menanami tanahnya dan Umarpun sempatkan membantu menanami tanah itu.

Soal kerja, Umar sering menasehati " Cukupilah dirimu niscaya Agamamu akan lebih terpelihara, dan kamu akan lebih mulia ", Umar bukan hanya menasehati, bahkan setiap usai sholat shubuh umar langsung bergegas menuju kebunnya di Juruf, ia berusaha memenuhi kebutuhan dirinya.

Terkait dengan ini Nabi SAW, juga berwasiat " diantara dosa-dosa, ada dosa yang dapat terhapus dengan puasa dan sholat, ia hanya bisa dihapus dengan susah payah mencari nafkah ", wasiat beliau lainnya " Allah menyukai hambanya yang berkarya dan terampil, sesiapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka ia serupa dengan Pejuang di Jalan Allah", jadi kerja ternyata bentuk ibadah tertinggi.

Umar juga mengajak para pekerja/karyawan untuk memiliki pendapatan tambahan, kurang lebih nasehatnya begini :" jika keluar gaji, maka sebagian belikan kambing, demikian juga gaji selanjutnya ", intinya Umar mengajak para karyawan agar memiliki asset/investasi produktif yang bisa mencetak uang terus-menerus. Umar juga mengajak orang-orang berdagang dengan nasehatnya " Berdagang itu merupakan sepertiga harta", Umar sendiri memiliki asset 70.000 properti senialai triliunan rupiah.

Allah sendiri Maha Kaya Raya dan selalu memberikan Kekayaan dan Kecukupan kepada kita semua, gak pernah Allah SWT menyuruh kita miskin, gak percaya cari dalilnya ( sampai gagak ubanan gak akan pernah ketemu ) lha wong kita diperintahkan Zakat dan memperbanyak Sedekah, diperintahkan untuk Haji dan Umroh serta dianjurkan membiayai orang lain untuk Haji dan Umroh, disuruh menuntut ilmu dan membiayai kegiatan keilmuan, harus menafkahi keluarga dan mencukupkan ahli waris, menyantuni orang tua yang sudah sepuh, orang-orang fakir miskin serta anak yatim, menegakkan ekonomi syari'ah dan membangun sarana ummat, meningkatkan bargaining position ummat Islam dan mengembangkan Dakwah dan Syi'ar Islam, semuanya itu perlu dana yang besar, lha kok kita mau bergembira ria dan bersantai ria dengan kemiskinan.

Masih gak percaya, kalo kita itu wajib kaya ?, kita lihat lagi nasehat Nabi SAW berikut : " Kefakiran itu dekat sekali dengan Kekafiran ", " Allah lebih menyukai Muslim yang kuat iman dan nafkahnya dari pada muslim yang lemah ". coba kita analisis juga isi ayat An-Najm : 43-48 berikut ini :

Allahlah yang menjadikan tertawa dan menangis
Allahlah yang menjadikan kematian dan kehidupan,
Allahlah yang menjadikan laki-laki dan perempuan
Allahlah yang memberikan kekayaan dan kecukupan (bukan kemiskinan),

Jadi Allah hanya memberi kita Kekayaan dan Kecukupan, hidup kita ini sebenarnya selalu dimuliakan dan dimanja oleh Allah SWT, lha kalo kita miskin ? itu pasti karena salah kita sendiri. Masih mau membantah ? mari kita telaah lagi ayat-ayat berikut ini :

" Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami Mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi Saksi ".(An-Nisa :79 )

" Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.” ( Yaasin :19 )

" Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah Memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)"..(Asy-Syuro : 30)

" Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar ".
(An-Nisa :9 )

Gimana? Cukup ?, bandelnya kita itu gak mau niru Nabi SAW, padahal perbedaan kita dengan Nabi SAW itu Cuma SEDIKIT saja, makanya kita gak kaya-kaya ! gak percaya ? kita lahat lagi yang ini :
- Nabi itu sedikit-sedikit beribadah, kita sedikit ibadahnya
- Nabi itu sedikit-sedikit sedekah, kita sedikit sedekahnya
- Nabi itu sedikit-sedikit sholat sunnah, kita sedikit sholat sunnahnya
- Nabi sedikit tidurnya, kita sedikit-sedikit tidur
- Nabi sedikit makannnya, kita sedikit-sedikit makan terus
- Nabi itu sedikit bicaranya, kita sedikit-sedikit bicara bahwkan bicarakan orang

Nah, kan Cuma sedikit tho bedanya ? harusnya kita bisa niru Nabi dong !

Ada udang dibalik sedekah itu wajib

ADA UDANG DIBALIK SEDEKAH ITU WAJIB

Dikisahkan Zaman Dahulu, Ada tiga orang pemuda yang sedang mengadakan perjalanan. Tiba-tiba mereka ditimpa oleh hujan, maka mereka berteduh di dalam sebuah gua. Celakanya tiba-tiba ada batu besar yang menggelinding menutupi gua tersebut, Maka salah satu mereka berkata kepada yang lain: "Demi Allah, tidak akan ada yang dapat menyelamatkan kita kecuali sifat IKHLAS kita, oleh karenanya, saya harap agar masing-masing kita berdoa kepada Allah dengan perantara amal sholeh yang kita kerjakan dengan penuh keikhlasan “.

Seorang dari mereka berdo'a: "Ya Allah, Engkau tahu bahwa dulu aku punya seorang pekerja yang bekerja padaku dengan imbalan 3 gantang padi. Tapi, tiba-tiba dia pergi dan tidak mengambil upahnya. Kemudian aku ambil padi tersebut lalu aku tanam dan dari hasilnya aku belikan seekor sapi. Suatu saat, dia datang kepadaku untuk menagih upahnya. Aku katakan padanya, 'Pergilah ke sapi-sapi itu dan bawalah dia'. Dia balik berkata, 'Upahku yang ada padamu hanyalah 3 gantang padi'. Maka aku jawab, 'Ambillah sapi-sapi itu, sebab sapi-sapi itu hasil dari padi yang tiga gantang dulu'. Akhirnya dia ambil juga. Ya Allah, bila Engkau tahu bahwa apa yang aku perbuat itu hanya karena mengharap ridhaMu, maka keluarkanlah kami (dari gua ini)." Tiba-tiba batu besar (yang menutupi gua itu) bergeser.

Seorang lagi berdo'a: "Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku mempunyai bapak-ibu yang sudah renta. Setiap malam aku membawakan untuk keduanya susu dari kambingku. Suatu malam aku datang terlambat pada mereka. Aku datang kala mereka sudah tidur lelap. Saat itu, isteri dan anak-anakku berteriak kelaparan. Biasanya aku tidak memberi minum buat mereka sehingga kedua orang tuaku terlebih dahulu minum. Aku enggan membangunkan mereka, aku juga enggan meninggalkan mereka sementara mereka butuh minum susu tersebut. Maka, aku tunggu mereka (bangun) sampai fajar menyingsing. Ya Allah, bila Engkau tahu bahwa hal tersebut aku kerjakan hanya karena takut padaMu, maka keluarkanlah kami (dari gua ini). Tiba-tiba batu besar itu bergeser lagi.

Yang lain lagi juga berdo'a: "Ya Allah, Engkau tahu aku mempunyai saudari sepupu (puteri paman), dia adalah wanita yang paling aku cintai. Aku selalu menggoda dan membujuknya (berbuat zina) tapi dia menolak. Hingga akhirnya aku memberinya (pinjaman) 100 dinar. (Jelasnya), dia memohon uang pinjaman dariku (karena dia sangat membutuhkan dan terpaksa), maka (aku jadikan hal itu sebagai jalan untuk mendapatkan kehormatannya). Maka aku datang kepadanya membawa uang tersebut lalu aku berikan kepadanya, akhirnya dia pun memberiku kesempatan untuk menjamah dirinya. Ketika aku duduk di antara kedua kakinya, dia berkata, 'Bertakwalah engkau kepada Allah, janganlah engkau merusak cincin kecuali dengan haknya'. Maka dengan segera aku berdiri dan keluar meninggalkan uang 100 dinar itu (untuknya). Ya Allah, bila Engkau tahu bahwa apa yang aku kerjakan itu hanya karena aku takut kepadaMu, maka keluarkanlah kami (dari gua ini)". Tiba-tiba bergeserlah batu itu sekali lagi, dan Allah pun mengeluarkan mereka . (HR. Al-Bukhari dan Muslim )
Sedekah memang harus ikhlash, tapi sebenarnya untuk ikhlash itu tidak rumit, gimana sih ikhlas dalam sedekah itu ? selama kita mengharap imbalan atau balasan hanya dari Allah SWT saja, ya itulah ikhlas. Tidak mengharap imbalan dalam bentuk apapun dari orang atau lembaga yang kita sedekahin, kalo minta didoakan ? ya boleh-boleh saja, kan berdoanya juga kepada Allah, yang membalas juga Allah.

Jadi kalo sedekah lalu kita minta macem-macem sama Allah itu boleh bahkan wajib, lho kok wajib ? lha iya, kalo gak minta sama Allah lalu minta sama siapa ? lho sedekah kok minta balasan ? orang gak sedekah saja boleh meminta apalagi sudah sering sedekah ya sangat-sangat boleh meminta.

Meminta dan berharap kepada Allah itu kata lainnya adalah berdo’a, masa berdo’a dilarang ? berdo’a itu wajib, lho kok wajib ! ya kalo orang gak pernah berdo’a,gak pernah meminta dan gak pernah berharap sama Allah SWT, berarti dia gak butuh dong sama Allah, Nabi dan Rosul saja berdo’a dan meminta sama Allah, masa kita ‘gak ?

Cuma seringkali orang berdebat soal ikhlas tidak ikhlas, sampai-sampai gak jadi ibadah gak jadi sedekah, dalihnya “ daripada tidak ikhlas, kan sia-sia nanti “. Padahal sebenarnya selama masih ada iman di dada kita, amal apapun yang kita perbuat pasti unsur ikhlas itu otomatis menyertainya. Apa sih yang diharapkan dari orang beriman ketika beramal ? kan Cuma balasan dari Allah saja tho ? nah semudah itulah ikhlash.

Dalam hal sedekah, sebenarnya perdebatan soal ikhlas itu hanya berlaku bagi para pemula saja, bagi para ahli sedekah ikhlas itu sudah otomatis, para ahli sedekah sudah berusaha naik ke tingkatan berikutnya : seberapa sering dan seberapa banyak karena mereka sudah menikmati dahsyatnya sedekah.
Suatu hari ada seorang peminta-minta datang kepada orang yang suka berdebat tentang ikhlas…….
“ pak, tolong mohon sedekahnya, saya kelaparan “
“ ntar deh, sekarang hati saya belum ikhlas “
“ Waduh, tolonglah pak, saya sudah hampir sekarat nih !”
“ yah, gimana lagi, hati saya belum ikhlas, ntar sedekah saya jadi sia-sia dong ! “
Beginilah orang yang suka debat dalil soal ikhlas, nunggu lebaran monyet dulu gak action-action. Celakanya kalo si pengemis keburu mati lalu orang tadi juga mendadak mati sebelum sempat ibadah, belum sempat sedekah, nah lho gimana tuh.

Sahabat, Seperti Kisah dalam hadits diatas, betapa sedekah itu memiliki kekuatan yang sangat dahsyat untuk menggerakkan Tangan Allah membantu kita yang sedang terbelenggu dalam masalah yang sangat berat yang tidak mampu kita selesaikan dengan tenaga dan fikiran kita. So…. Tetaplah selalu bersedekah walau hanya baru bisa dari yang tersisa bersama Rumah Yatim Indonesia. http://www.rumah-yatim-indonesia.org/

Proses

Proses


Jalan hidup yang dilalui setiap orang tidak ada yang sama........semua orang sudah digariskan hidupnya oleh Tuhan untuk menjalani proses yang membentuk hidup kita untuk lebih bijaksana, dewasa & berharap hanya kepada Tuhan.
Satu hal yang saya tahu, terkadang kita tidak pernah bersyukur buat apa yang kita alami. Kita selalu mengeluh dan bilang Tuhan tidak adil..Tuhan tidak sayang saya.......dan sebagainya yang intinya kita lebih banyak menyalahkan Tuhan, tanpa melihat ada apa dibalik semua peristiwa yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita.............
Kali ini saya belajar banyak untuk terus mengucap syukur apapun yang terjadi dalam hidup saya............
Hidup saya terbelit hutang mulai dari saya menikah dua tahun yg lalu sampai dengan hari ini saya masih mencicil hutang-hutang tersebut (yang kalau saya kisahkan di sini apa yg menjadi penyebab hutang tsb, akan sangat panjang)
Singkat kata saya sering mengalami stress karena hutang tersebut, terlebih dengan penghasilan saya & istri yg pas-pasan dan habis untuk membayar hutang, sehingga terkadang kami harus pintar-pintar gali lobang tutup lobang istilahnya untuk membiayai hidup sehari-hari karena, jujur, gaji kami berdua tidak bisa menutupi kebutuhan sehari-hari dengan anak tiga dan hutang yg bertumpuk
Hingga satu hari saya memutuskan akan meminjam uang pada perusahaan tempat saya bekerja belum genap satu tahun. Pada saat saya menghadap pimpinan saya dan megatakan keperluan saya ingin meminjam uang sejumlah 1 juta, beliau bicara dengan keras bahwa kantor ini bukan bank dan kalau dia mulai meminjamkan kepada saya maka orang lain akan datang kepada dia untuk melakukan hal yang sama dll yang isinya begitu membuat saya malu & menangis di dalam hati.
Memang pada akhirnya dia memberikan pinjaman tersebut, dan saya tidak menyalahkan pimpinan saya atas semua perkatannya, cuma saya merasakan malu yang amat sangat dan merasa sepertinya saya gak layak menerima semua perkataan dia hanya untuk uang 1 juta.
Hampir saya membatalkan pinjaman saya kalau bukan karena teman kantor saya yang menasehati. Namanya kita sebut saja Lina, begitu saya keluar dari ruang pimpinan, saya menangis dalam hati. Melihat kesedihan saya karena kebetulan meja dia berdekatan dengan saya. Dan dia cuma berkata, " Sudah, tiak usah dipikirkan. Kamu kan melakukan semua ini bukan untuk foya-foya, toh kamu melakukan semuanya untuk keperluan keluarga kamu dan kamu tidak berbuat salah. Mungkin ini memang saatnya kamu harus mengalami hal seperti ini ya sudah kamu jalani. Saya tahu bagaimana perasaan kamu, tapi selama kamu merasa tidak berbuat salah, jalani saja"
Saya sempat protes " Saya malu Lina. Memang kamu pernah mengalami hal seperti ini ?"
" Semua orang pernah lagi mengalami PROSES seperti ini meskipun caranya berbeda-beda. Saya pernah mengalami dimana teman-teman saya mengumpulkan uang untuk operasi saya karena saya sudah tidak punya uang lagi"
" Operasi ? Operasi apa na ?"
Dia cuma tertawa dan dia berkata " Saya pernah operasi tumor 2 kali. Sampai saat ini saya tidak pernah haid dan tidak bisa punya anak"
" Memang operasinya sebelum apa sesudah nikah (karena saya tahu dia punya anak perempuan 1)"
"Sebelum nikah"
" Loh, terus anak kamu yg sekarang ?"
" Dia saya adopsi 5 tahun yg lalu saya harus menjalani semua proses operasi & kemoterapi karena tumor tersebut. 2 kali saya harus mengalaminya karena ternyata setelah operasi pertama tumor tersebut tumbuh lagi & rahim saya harus diangkat"
Masih dengan tersenyum dia melanjutkan; "Ayah saya cukup berduit sebelum saya sakit, tapi semua habis setelah saya sakit. Malah pernah satu hari ketika saya sakit, pagi-pagi ayah saya tanya mau makan apa, saya bilang mau makan soto dan dia cuma bisa diam. Saya tanya kenapa? Dan dia jawab bahwa dia tidak punya uang. Ya sudah kita beli roti aja yg suka lewat di depan rumah. Soto harga 2500 perak, ayah saya tidak bisa membelikannya untuk saya yg sedang sakit. Dan seumur hidup saya baru hari itu saya lihat ayah saya menangis karena tidak bisa membelikan makan anaknya yg sakit.
Saya kembali menangis, bukan karena rasa malu saya lagi...tapi karena saya melihat ternyata ada yg pernah mengalami proses yg lebih sulit dari yg saya alami. Saya malu. Bukan karena omongan pimpinan saya, tapi karena menjadi cengeng atas hal yg ternyata kecil sekali dibandingkan dengan apa yang teman saya alami. Saya tidak pernah mengira bahwa teman saya yg selalu ceria ternyata pernah mengalami saat-saat yang begitu sulit.
Tapi ceritanya menyadarkan saya. Bahwa memang ada proses yang harus dijalankan oleh setiap orang di bumi ini. Bukan untuk mendatangkan kecelakaan tapi untuk mendatangkan hal-hal yang baik buat hidup kita selanjutnya kalau kita berhasil melalui proses tersebut dengan tegar.
Apapun yang anda alami, pandang itu sebagai proses menuju kebaikan yg sudah Tuhan sediakan buat anda. Coba lihat orang lain, dan mengucap syukur karena Tuhan selalu mengijinkan sesuatu terjadi tanpa melebihi kekuatan yang kita miliki, mengucap syukur karena Tuhan masih menyertai kita.
Semoga kisah nyata ini bisa menjadi berkat dan memberikan kekuatan kepada anda yang mungkin sedang mengalami masa-masa sulit.........Tuhan mengasihi….
========================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 3. Hal. 567-570. ISBN 978-6028-686-402.

Mengapa Teriak?

Mengapa Teriak?

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya;
"Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?" Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab; "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."
"Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.
Sang guru lalu berkata; "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."
Sang guru masih melanjutkan; "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?"
Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban
==========================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 3 . Hal. 792-793. ISBN 978-6028-686-402.

Sabtu, 24 September 2011

Ada Tetesan Setelah Tetesan Terakhir

Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat.

Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping.

Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir.

'Hingga tetes terakhir', pikirnya.

Manusia kuat lalu menantang para penonton: "Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!"

Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras... dan menekan sisa jeruk... tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal.
Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : "Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?"

Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. "Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung." Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton.

Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras... dan "ting!" setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung.

Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh.

Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, "Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu.

Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?"

"Begini," jawab wanita itu, "Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku.
Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan
mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku. Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan. Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkat-Nya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku.”

Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya, demikian kata seorang bijak. Seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerima hal tersebut.


============================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 1. Hal. 207-209. ISBN 978-6028-686-402.

Tiga Pertanyaan

Ada seorang pemuda yang mencari seorang guru
agama, pemuka agama atau siapapun yang bisa
menjawab tiga pertanyaannya. Akhirnya sang
pemuda itu menemukan seorang bijaksana.
Pemuda (P) : Anda siapa? Bisakah menjawab pertanyaan-pertanyaan
saya?
Bijaksana (B) : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan
menjawab pertanyaan anda.
P : Anda yakin? Sedang profesor dan banyak orang pintar saja
tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
B : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
P : Saya punya tiga buah pertanyaan.
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada
saya.
2. Apakah yang dinamakan takdir?
3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukkan ke neraka
yang terbuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan,
sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak
pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba sang orang bijaksana tersebut menampar pipi si
pemuda dengan keras.

P (sambil menahan sakit) : Kenapa anda marah kepada saya?
B : Saya tidak marah… Tamparan itu adalah jawaban saya atas
tiga buah pertanyaan yang Anda ajukan.
P : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
B : Bagaimana rasanya tamparan saya?
P : Tentu saja saya merasa sakit.
B : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
P : Ya.
B : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu!
P : Saya tidak bisa.
B : Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan
keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudNya
B : Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
P : Tidak.
B : Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima sebuah
tamparan dari saya hari ini?
P : Tidak.
B : Itulah yang dinamakan Takdir.
B : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar
anda?
P : Kulit.
B : Terbuat dari apa pipi anda?
P : Kulit.
B : Bagaimana rasanya tamparan saya?
P : Sakit
B : Walaupun setan dan neraka sama terbuat dari api, neraka
tetap menjadi tempat menyakitkan untuk setan.

============================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 2. Hal. 342-343. ISBN 978-6028-686-938.

Kamis, 22 September 2011

Delapan Kebohongan Seorang Ibu dalam Hidupnya

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya darikebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas daripenderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak,aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA


Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping saya
dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA


Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata
:"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang
dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata: "Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT


Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah
kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA


Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim
balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM


Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang
ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "angan menangis anakku,Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.


Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba
dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah
bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan
kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

KERJA ADALAH SEBUAH KEHORMATAN

Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju
restoran jalanan dan iapun menyantap makanan yang
telah dipesan. Saat pemuda itu makan datanglah
seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepada pemuda
tersebut, “Pak mau beli kue, Pak?”
Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab “Tidak,
saya sedang makan”. Anak kecil tersebut tidaklah berputus asa
dengan tawaran pertama. Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda
itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab: “Tidak Dik saya
sudah kenyang”.
Setelah pemuda itu membayar ke kasir dan beranjak pergi dari
warung kaki lima, anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan
usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan
bunda. Mungkin anak kecil ini berpikir “Saya coba lagi tawarkan
kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh
buat orang di rumah”. Ini adalah sebuah usaha yang gigih
membantu ibunda untuk menyambung kehidupan yang serba
pas-pasan ini.
Saat pemuda tadi beranjak pergi dari warung tersebut anak
kecil penjaja kue menawarkan ketiga kali kue dagangan. “Pak
mau beli kue saya?”, pemuda yang ditawarkan jadi risih juga
untuk menolak yang ketiga kalinya, kemudian ia keluarkan uang
Rp 2000,- dari dompet dan ia berikan sebagai sedekah saja.
“Dik ini uang saya kasih, kuenya nggak usah saya ambil, anggap
saja ini sedekahan dari saya buat adik”.
Lalu uang yang diberikan pemuda itu ia ambil dan diberikan
kepada pengemis yang sedang meminta-minta. Pemuda tadi
jadi bingung, lho ini anak dikasih uang kok malah dikasihkan
kepada orang lain. “Kenapa kamu berikan uang tersebut, kenapa
tidak kamu ambil?. Anak kecil penjaja kue tersenyum lugu
menjawab, “Saya sudah berjanji sama ibu di rumah, ingin
menjualkan kue buatan ibu, bukan jadi pengemis, dan saya akan
bangga pulang ke rumah bertemu ibu kalau kue buatan ibu
terjual habis. Dan uang yang saya berikan kepada ibu hasil usaha
kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya jadi pengemis”.
Pemuda tadi jadi terkagum dengan kata-kata yang diucapkan
anak kecil penjaja kue yang masih sangat kecil buat ukuran
seorang anak yang sudah punya etos kerja bahwa “kerja itu
adalah sebuah kehormatan”, kalau dia tidak sukses bekerja
menjajakan kue, ia berpikir kehormatan kerja di hadapan ibunya
mempunyai nilai yang kurang. Suatu pantangan bagi ibunya,
bila anaknya menjadi pengemis, ia ingin setiap ia pulang ke
rumah melihat ibu tersenyum menyambut kedatangannya dan
senyuman bunda yang tulus ia balas dengan kerja yang terbaik
dan menghasilkan uang.
Kemudian pemuda tadi memborong semua kue yang dijajakan
lelaki kecil, bukan karena ia kasihan, bukan karena ia lapar tapi
karena prinsip yang dimiliki oleh anak kecil itu “kerja adalah
sebuah kehormatan”, ia akan mendapatkan uang kalau ia sudah
bekerja dengan baik.
Makna yang bisa diambil:
Kerja bukanlah masalah uang semata, namun lebih mendalam
mempunyai sesuatu arti bagi hidup kita. Kadang mata kita
menjadi “hijau” melihat uang, sampai akhirnya melupakan apa
arti pentingnya kebanggaan profesi yg kita miliki.
Bukan masalah tinggi rendah atau besar kecilnya suatu profesi,
namun yang lebih penting adalah etos kerja, dalam arti
penghargaan terhadap apa yang kita kerjakan. Sekecil apapun
yang kita kerjakan, sejauh itu memberikan rasa bangga di dalam
diri, maka itu akan memberikan arti besar.

ARTI KESIBUKAN

Suatu hari, seorang ahli ‘Managemen Waktu’ berbicara
di depan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia
memakai ilustrasi yg tidak akan dengan mudah
dilupakan oleh para siswanya. Ketika dia berdiri dihadapan
siswanya dia berkata, “Baiklah, sekarang waktunya kuis. “Kemudian
dia mengeluarkan toples berukuran galon yg bermulut cukup
lebar, dan meletakkannya di atas meja. Lalu ia juga mengeluarkan
sekitar selusin batu berukuran segenggam tangan dan
meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu ke dalam toples.
Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak
ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya,
“Apakah toples ini sudah penuh?” Semua siswanya serentak
menjawab, “Sudah!” Kemudian dia berkata, “Benarkah?” Dia lalu
meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia
memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit
mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat
tempat di antara celah-celah batu-batu itu. Lalu ia bertanya
kepada siswanya sekali lagi, “Apakah toples ini sudah penuh?”Kali
ini para siswanya hanya tertegun. “Mungkin belum!”, salah satu
dari siswanya menjawab. “Bagus!” jawabnya.
Kembali dia meraih kebawah meja dan mengeluarkan
sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam
toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruangruang
kosong diantara kerikil dan bebatuan. Sekali lagi dia
bertanya, “Apakah toples ini sudah penuh?” “Belum!” serentak para
siswanya menjawab. Sekali lagi dia berkata, “Bagus!” Lalu ia
mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam
toples, sampai toples itu terisi penuh hingga keujung atas. Lalu
si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kepada para siswanya
dan bertanya, “Apakah maksud dari ilustrasi ini?” Seorang
siswanya yg antusiaslangsung menjawab, “Maksudnya,
betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih
dapat menyisipkan jadwal lain ke dalamnya!” “Bukan!”, jawab si
ahli, “Bukan itu maksudnya. Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan
kita bahwa JIKA BUKAN BATU BESAR YANG PERTAMA KALI KAMU
MASUKKAN,MAKA KAMU TIDAK AKAN PERNAH DAPAT
MEMASUKKAN BATU BESAR ITU KE DALAM TOPLES TERSEBUT.”
Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu,
suami/ istrimu, orang-orang yg kamu sayangi, persahabatanmu,
kesehatanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yg kamu anggap paling
berharga dalam hidupmu. Ingatlah untuk selalu meletakkan
batu-batu besar tersebut sebagai yg pertama, atau kamu tidak
akanpernah punya waktu untuk memperhatikannya. Jika kamu
mendahulukan hal-hal yang kecil dalam prioritas waktumu, maka
kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal yang kecil, kamu
tidak akan punya waktu untuk melakukan hal yang besar dan
berharga dalam hidupmu.