.... hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah ... (Q.S. Anissa’ 9)

Kamis, 29 September 2011

Yen tekun mesti tekan

MAN JADDA WAJADA (YEN TEKUN MESTI TEKAN)

Sahabat Rumah Yatim Indonesia yang disayang Allah SWT, Alhamdulillah saat ini kita semakin sering mendengar banyak pengusaha-pengusaha muda indonesia yang sukses dan namanya meroket karena usianya yang relative muda dengan segudang prestasi yang luar biasa dan alhamdulillah kebanyakan mereka adalah muslim,

Salah satu factor sukses mereka adalah menimba ilmu dan meneladani para orang-orang sukses baik dari dalam maupun luar negeri, untuk itu tidak ada salahnya kita sesering mungkin baca buku kisah-kisah sukses mereka untuk kita ambil pelajaran dan hikmahnya serta kita terapkan dalam dunia usaha kita.

Masih bicara tentang kekayaan, mengapa kita harus kaya, apa enaknya dan apa bedanya dengan orang miskin ? bukan bermaksud mengecilkan orang miskin, tapi sekedar untuk memotivasi agar kita segera bangkit dari keterpurukan :
1. Orang kaya itu lebih percaya diri dari pada orang miskin
2. Orang kaya itu lebih dihargai orang dari pada orang miskin
3. Orang kaya itu gak mudah emosi, orang miskin lebih banyak emosinya
4. Orang kaya itu banyak yang ngaku saudara, orang miskin sering dijauhi
5. Orang kaya itu bisa makan enak dimana saja dan kapan saja, orang miskin masih mikir hari ini makan apa
6. Orang kaya itu bisa haji atau umroh kapan saja, orang miskin nunggu dihajikan atau diumrohkan orang lain
7. Orang kaya itu gak perlu lama beli sesuatu, orang miskin mikir 1000x dulu
8. Orang kaya itu terlihat lebih sehat dan bugar mudah mengakses pendidikan yang berkualitas, orang miskin ngantri Jamkesmas dan Beasiswa
9. Orang kaya itu jarang yang mengutuk Tuhan tidak adil, orang miskin sering mempertanyakan keadilan Tuhan
10. Orang kaya itu rumahnya lapang dan kendaraannya nyaman, orang miskin sering pindah kontrakan dan berdesakan di kereta ekonomi
11. Orang kaya itu rumah tangganya lebih indah dan kokoh, orang miskin banyak yang antri di KUA ngurus perceraian.
12. Orang kaya itu sibuk membagi kekayaan bersahabat dengan lingkungan, orang miskin masih mencari dan mengejar kekayaan dan menyalahkan keadaan

Sahabat, Kekayaan adalah karunia dari Allah Sang Maha Kaya Pencipta Alam Semesta dengan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya, kekayaan akan diberikan kepada setiap Makhluk CiptaanNya yang mencarinya dengan kesungguhan, kekayaan tidak dapat begitu saja datang tanpa ada upaya untuk mendatangkannya. Kekayaan adalah alat sebagaiman pisau, bisa untuk membunuh bisa juga untuk memasak dan membuat banyak orang bahagia dan sejahtera. Kekayaan tidak sama dengan Rizki, karena Rizki adalah Given, pemberian yang telah ditakar ukuran dan waktunya dari Allah sang Maha Pemberi kepada setiap Makhluk CiptaanNya

contoh seseorang hari ini mendapatkan kekayaan sebesar 5 juta rupiah dari hasil kerja keras dan kerja cerdasnya tapi rizkinya hanya ditentukan dariNya hanya sepiring makanan dan segelas minuman, karena saking semangatnya orang ini, dia berangkat pagi-pagi lupa sarapan, sampai di Kantor telepon sana telepon sini sampai siang lupa makan siang karena harus janjian sama kliennya tepat waktu di sebuah tempat yang ditentukan, ketemu kliennya langsung presentasi yang cukup panjang sehingga terjadilah transaksi yang menghasilkan keuntungan sebesar 5 juta rupiah buat dirinya, usai transaksi klien yang satu lagi minta ketemuan ditempat yang terpisah, waktu udah sore jalanan macet tiba ditempat yang dijanjikan ternyata klien yang ditunggu kecelakaan, akhirnya ambil keputusan pulang ke rumah, sampai di rumah baru bisa menyantap sepiring makanan dan minum segelas air, karena capai langsung beranjak ke kamar tidur dan pulaslah ia.
Maka yang disebut Rizki adalah Sepiring makanan dan segelas air serta nafas yang mengalir seiring aktifitasnya sedangkan karunia kekayaannya adalah keuntungan sebesar 5 juta rupiah.

Kekayaan wajib dicari dan diupayakan oleh kita yang mempunyai cita-cita besar ingin membahagiakan dan mensejahterakan banyak orang, Rasulullah dan para Sahabatnya berjuang menegakkan aturan Allah didukung oleh kekayaan yang memadahi, Muhammad Rosulullah adalah Pedagang dan Pengusaha sejati diusia mudanya sehingga mampu memberikan mahar senilai kurang lebih Rp.600 Juta, Istri Rosulullah sendiri Khadijah adalah seorang Milyader, Sahabat Umar bin Khothob adalah Khalifah yang penghasilannya 7 Milyar per bulan dari hasil usahanya, Abu Bakar dan Utsman juga Konglomerat sekaligus Pemimpin yang menghabiskan seluruh kekeyaannya untuk kejayaan Bangsa dan Negaranya diatas aturan Allah.

Jadi tidaklah hina kita mencari kekayaan sebanyak-banyaknya asal digunakan sebagaimana maunya Sang Pemberi Kekayaan itu. dan ternyata mencari kekayaan itu ada Ilmunya, Tung Desem Waringin menemukan 24 Ilmu Menjadi MILYARDER, mari kita simak dan praktekkan, hasilnya benar-benar dahsyat, silahkan selengkapnya bisa di download disini :
http://www.ziddu.com/download/15311565/MenjadiMilyaderalaTungDesemWaringin.doc.html
Istana Sorgaku-24
16 Juni
Istana Sorgaku-24
ADA UDANG DIBALIK SEDEKAH ITU WAJIB
ADA UDANG DIBALIK SEDEKAH ITU WAJIB

Dikisahkan Zaman Dahulu, Ada tiga orang pemuda yang sedang mengadakan perjalanan. Tiba-tiba mereka ditimpa oleh hujan, maka mereka berteduh di dalam sebuah gua. Celakanya tiba-tiba ada batu besar yang menggelinding menutupi gua tersebut, Maka salah satu mereka berkata kepada yang lain: "Demi Allah, tidak akan ada yang dapat menyelamatkan kita kecuali sifat IKHLAS kita, oleh karenanya, saya harap agar masing-masing kita berdoa kepada Allah dengan perantara amal sholeh yang kita kerjakan dengan penuh keikhlasan “.

Seorang dari mereka berdo'a: "Ya Allah, Engkau tahu bahwa dulu aku punya seorang pekerja yang bekerja padaku dengan imbalan 3 gantang padi. Tapi, tiba-tiba dia pergi dan tidak mengambil upahnya. Kemudian aku ambil padi tersebut lalu aku tanam dan dari hasilnya aku belikan seekor sapi. Suatu saat, dia datang kepadaku untuk menagih upahnya. Aku katakan padanya, 'Pergilah ke sapi-sapi itu dan bawalah dia'. Dia balik berkata, 'Upahku yang ada padamu hanyalah 3 gantang padi'. Maka aku jawab, 'Ambillah sapi-sapi itu, sebab sapi-sapi itu hasil dari padi yang tiga gantang dulu'. Akhirnya dia ambil juga. Ya Allah, bila Engkau tahu bahwa apa yang aku perbuat itu hanya karena mengharap ridhaMu, maka keluarkanlah kami (dari gua ini)." Tiba-tiba batu besar (yang menutupi gua itu) bergeser.

Seorang lagi berdo'a: "Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku mempunyai bapak-ibu yang sudah renta. Setiap malam aku membawakan untuk keduanya susu dari kambingku. Suatu malam aku datang terlambat pada mereka. Aku datang kala mereka sudah tidur lelap. Saat itu, isteri dan anak-anakku berteriak kelaparan. Biasanya aku tidak memberi minum buat mereka sehingga kedua orang tuaku terlebih dahulu minum. Aku enggan membangunkan mereka, aku juga enggan meninggalkan mereka sementara mereka butuh minum susu tersebut. Maka, aku tunggu mereka (bangun) sampai fajar menyingsing. Ya Allah, bila Engkau tahu bahwa hal tersebut aku kerjakan hanya karena takut padaMu, maka keluarkanlah kami (dari gua ini). Tiba-tiba batu besar itu bergeser lagi.

Yang lain lagi juga berdo'a: "Ya Allah, Engkau tahu aku mempunyai saudari sepupu (puteri paman), dia adalah wanita yang paling aku cintai. Aku selalu menggoda dan membujuknya (berbuat zina) tapi dia menolak. Hingga akhirnya aku memberinya (pinjaman) 100 dinar. (Jelasnya), dia memohon uang pinjaman dariku (karena dia sangat membutuhkan dan terpaksa), maka (aku jadikan hal itu sebagai jalan untuk mendapatkan kehormatannya). Maka aku datang kepadanya membawa uang tersebut lalu aku berikan kepadanya, akhirnya dia pun memberiku kesempatan untuk menjamah dirinya. Ketika aku duduk di antara kedua kakinya, dia berkata, 'Bertakwalah engkau kepada Allah, janganlah engkau merusak cincin kecuali dengan haknya'. Maka dengan segera aku berdiri dan keluar meninggalkan uang 100 dinar itu (untuknya). Ya Allah, bila Engkau tahu bahwa apa yang aku kerjakan itu hanya karena aku takut kepadaMu, maka keluarkanlah kami (dari gua ini)". Tiba-tiba bergeserlah batu itu sekali lagi, dan Allah pun mengeluarkan mereka . (HR. Al-Bukhari dan Muslim )
Sedekah memang harus ikhlash, tapi sebenarnya untuk ikhlash itu tidak rumit, gimana sih ikhlas dalam sedekah itu ? selama kita mengharap imbalan atau balasan hanya dari Allah SWT saja, ya itulah ikhlas. Tidak mengharap imbalan dalam bentuk apapun dari orang atau lembaga yang kita sedekahin, kalo minta didoakan ? ya boleh-boleh saja, kan berdoanya juga kepada Allah, yang membalas juga Allah.

Jadi kalo sedekah lalu kita minta macem-macem sama Allah itu boleh bahkan wajib, lho kok wajib ? lha iya, kalo gak minta sama Allah lalu minta sama siapa ? lho sedekah kok minta balasan ? orang gak sedekah saja boleh meminta apalagi sudah sering sedekah ya sangat-sangat boleh meminta.

Meminta dan berharap kepada Allah itu kata lainnya adalah berdo’a, masa berdo’a dilarang ? berdo’a itu wajib, lho kok wajib ! ya kalo orang gak pernah berdo’a,gak pernah meminta dan gak pernah berharap sama Allah SWT, berarti dia gak butuh dong sama Allah, Nabi dan Rosul saja berdo’a dan meminta sama Allah, masa kita ‘gak ?

Cuma seringkali orang berdebat soal ikhlas tidak ikhlas, sampai-sampai gak jadi ibadah gak jadi sedekah, dalihnya “ daripada tidak ikhlas, kan sia-sia nanti “. Padahal sebenarnya selama masih ada iman di dada kita, amal apapun yang kita perbuat pasti unsur ikhlas itu otomatis menyertainya. Apa sih yang diharapkan dari orang beriman ketika beramal ? kan Cuma balasan dari Allah saja tho ? nah semudah itulah ikhlash.

Dalam hal sedekah, sebenarnya perdebatan soal ikhlas itu hanya berlaku bagi para pemula saja, bagi para ahli sedekah ikhlas itu sudah otomatis, para ahli sedekah sudah berusaha naik ke tingkatan berikutnya : seberapa sering dan seberapa banyak karena mereka sudah menikmati dahsyatnya sedekah.
Suatu hari ada seorang peminta-minta datang kepada orang yang suka berdebat tentang ikhlas…….
“ pak, tolong mohon sedekahnya, saya kelaparan “
“ ntar deh, sekarang hati saya belum ikhlas “
“ Waduh, tolonglah pak, saya sudah hampir sekarat nih !”
“ yah, gimana lagi, hati saya belum ikhlas, ntar sedekah saya jadi sia-sia dong ! “
Beginilah orang yang suka debat dalil soal ikhlas, nunggu lebaran monyet dulu gak action-action. Celakanya kalo si pengemis keburu mati lalu orang tadi juga mendadak mati sebelum sempat ibadah, belum sempat sedekah, nah lho gimana tuh.

Sahabat, Seperti Kisah dalam hadits diatas, betapa sedekah itu memiliki kekuatan yang sangat dahsyat untuk menggerakkan Tangan Allah membantu kita yang sedang terbelenggu dalam masalah yang sangat berat yang tidak mampu kita selesaikan dengan tenaga dan fikiran kita. So…. Tetaplah selalu bersedekah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar